Monday, October 17, 2016

My Hope is in The Lord

Wahh uda lama yah ga nulis blog... Banyak hal yang sudah terjadi dan dilalui, dan aku melihat penyertaan Tuhan begitu sempurna. Jadi aku mau berbagi cerita disini.

Jadi bulan April lalu mami aku divonis sakit kanker. Mungkin beberapa temen uda pada tau ceritanya. Awalnya dari kaki bengkak aja. Ga ada keluhan apa-apa, itu pun tidak terasa sakit. Cuma terasa ga wajar masa kaki bengkak sampe berminggu-minggu ga kempes-kempes. Jadi kita ke dokter internis untuk periksa, Dokter bilang sih di indung telur terlihat ada benjolan yang cukup besar dan terlihat bahaya, harus segera diangkat. Hari itu juga mami langsung diopname.

Saat tau mami sakit, rasanya sedih banget. Karna ga nyangka aja, kaki bengkak itu ternyata bukan hal yang sepele. Beberapa orang kasih saran untuk ke Penang aja priksa lagi dan berobat di sana, katanya lebih murah dan lebih bagus. Tapi sisi lain juga ada beberapa pertimbangan untuk berobat di Jakarta aja dulu. Nah, dokter internis kasih referensi dokter yang bagus di rumah sakit itu. Dia lulusan luar dan ahli di bidang sakitnya mami. Tapi dua dan tiga hari berlalu dokternya tak kunjung tiba. Katanya lagi cuti tapi ga ada kepastian kapan dateng, bilangnya besok-besok, sedangkan dokter tadi bilangnya ini hal yang urgent. Karna itu akhirnya kita memutuskan ke Penang saja.

Waktu di Penang periksa baru ketauan ada ovarium cancer stadium 3. Emang yang namanya kanker tuh, kalo uda muncul sakit atau keluhan kemungkinan besar sudah stadium atas. Kalau masi stadium awal tidak terasa apa-apa. Makanya penting untuk med-check. Jangan tunggu sakit baru priksa. Karna lebih awal lebih baik kan. Yang mau tau cerita lengkapnya bisa dibaca di kesaksian mami

Pas kejadian ini, aku baru inget yah. Aku pernah doa sama Tuhan, mau aku dan kluarga aku makin kenal Tuhan, makin deket sama Tuhan. Ternyata hal ini jawaban doa aku. Karna dari hal ini lah kita bisa punya pengalaman pribadi sama Tuhan. Melihat dan merasakan sendiri pertolongan dan kebaikan Tuhan.

Banyak hal yang dipelajari dan dialami saat itu. Pertama x mami ke Penang bareng kokonya mama, pergi berdua saja. Aku di toko bantuin papa, jadi belajar banyak hal, yang biasanya mami aku yang kerjain, jadi aku semua yang gantiin. Pusing, belajar kilat. Padahal di toko uda cukup lama, cuma ga pernah kerjain yang mami pegang. Haha. Kepepet jadinya dipaksa untuk bisa deh. Lalu setelah seminggu di Penang, mami oprasi dan ketauan ada kanker, harus dikemo cukup lama. Karna itu koko mami pulang, dan aku yang nemenin mami di Penang.

Selama di Penang aku yang rawat mama. Hampir tiap hari jalan kaki ke pasar, masak dsb. Waktu itu mami pernah drop, ga bisa makan, yang dimakan dikluarin lagi, terus ribut sakit. Aku baru pertama x ngadepin orang sakit kayak gitu. Bingung banget mesti ngapain, bawa ke RS ato gimana gitu. Akhirnya kita berdoa bersama sampe nangis-nangis. Sedih banget rasanya dah, pikiran juga jadi macem-macem, ngerasa cuma sendiri.

Bersyukur di Penang ada komunitas SOS (Sahabat Orang Sakit). Awalnya aku googling gereja di Penang, eh ketemu SOS itu yang lokasinya deket dari tempat kos. Aku kontek orangnya dan dateng. Pas sampe di gerja disambut hangat sama Pak Thomson. Terus Pak Thomson dan tim kadang suka datang untuk berdoa n sharing gospel sangat memberkati dan menguatkan kita.

Di Penang selama +- 4 bulan. Dinikmati saja. Puji Tuhan mami selama kemo kondisinya kuat, jadi tidak banyak keluhan. Kadang kita ke mall, belanja, nonton bioskop, kuliner. Haha. Terus ada juga temen, sodara yang dateng ke Penang. Jadi ada temennya, super happy loh! Karna rasa sepi banget kan hari-hari berdua, terus cuma diem di kamar kos, liat tembok doang. Ga ada TV. Paling buka laptop nonton drama. lol.

Sekarang kita uda di Jakarta lagi. Mami sudah sehat. Kankernya sudah ilang. Tuhan Yesus yang sembuhin mami. Dari hal ini Tuhan ajarin aku dan keluarga, kalau pengharapan dan pertolongan kita datangnya dari Tuhan yang kuasanya tidak terbatas, maka tiada yang sukar dan mustahil bagiNya. Sekarang semua sudah terlewati. Awalnya berat tapi kalau kita percaya dan berserah pada Tuhan semua akan terasa lebih ringan.

Makasi buat teman-teman, sodara-sodara yang sudah dukung doa dan memberi kekuatan buat kita.

3 ayat yang menjadi pegangan aku saat itu: